Laporan Praktikum Golongan Darah, Hemoglobin, dan Tekanan Darah

I.                   JUDUL   
Laporan Praktikum Golongan Darah, Hemoglobin, dan Tekanan Darah

II.                TUJUAN
·         Mempalajari cara menentukan golongan darah seseorang berdasarkan system ABO.
·         Menentukan hemoglobin seseorang.
·         Mengukur tekanan darah seseorang.

III.             DASAR TEORI
a.      Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidratdan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

b.      Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin.
Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil.
Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm.
Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.

Nilai Rujukan.
Ø  Bayi baru lahir            : 15.2 - 23.6 gr/dl
Ø  Anak usia 1-3 tahun   : 10.8 - 12.8 gr/dl
Ø  Anak usia 4-5 tahun   : 10.7 - 14.7 gr/dl
Ø  Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl
Ø  Dewasa (Pria)             : 13.2 - 17.3 gr/dl
Ø  Dewasa (Wanita)       : 11.7 - 15.5 gr/dl

c.       Tekanan Darah
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah  (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole.

Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase (Saladin, 2003),
1.      Pengisian ventrikel (ventricular filling)
Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turun dibandingkan dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni pengisian ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang lebih lambat (diastasis), hingga kemudian proses diakhiri dengan sistole atrial. Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang merupakan volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL.
2.      Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction)
Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisa siklus. Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat tajam, namun darah masih belum dapat keluar dari jantung dikarenakan tekanan pada aorta (80 mmHg) dan pulmonary trunk (10 mmHg)masih lebih tinggi dibandingkan tekanan ventrikel, serta masih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase ini, volume darah dalam ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik.
3.      Pompa ventrikuler (ventricular ejection)
Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam ventrikel melampaui tekanan arterial, sehingga katup semilunaris terbuka. Harga tekanan puncak adalah 120 mmHg pada ventrikel kiri dan 25 mmHg pada ventrikel kanan. Darah yang keluar jantung saat pompa ventrikuler dinamakan Stroke Volume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV. Sisa darah yang tertinggal disebut End Systolic Volume (ESV); dengan demikian SV = EDV – ESV.
4.      Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric relaxation)
Awal dari diastole ventrikuler, yakni saat mulai terjadinya repolarisasi. Fase ini juga disebut sebagai fase isovolumetrik, karena katup AV belum terbuka dan ventrikel belum menerima darah dari atria.
Maka yang dimaksud dengan tekanan sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure(Stegemann, 1981).
Berbagai faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas hormon, rangsang saraf simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya posisi dan aktivitas fisik.
IV.             ALAT DAN BAHAN
1.      Gelas benda
2.      Blood lancet (alat penusuk)
3.      Tusuk gigi
4.      Kapas
5.      Alkohol 70%
6.      Serum anti-A, dan serum anti-B

V.                LANGKAH KERJA
1.      Bersihkan jari dengan kapas yang telah direndam alcohol 70%, kemudian tusuklah dengan blood lancet steril!
2.      Hapuslah tetesan darah pertama dengan kapas yang telah direndam alkohol 70% sampai bersih!
3.      Teteskan satu tetes darah kegelas benda ditiga tempat!
4.      Tambahkan masing-masing pada gelas benda nomor 1 dengan 1 tetes serum anti-A, gelas benda nomor 2 ditambahkan 1 tetes serum anti-B dan gelas benda nomor 3 ditambahkan serum anti-AB!
5.      Aduklah masing-masing tetes dengan tusuk gigi berlainan!
6.      Amati apa yang terjadi pada setiap tetes darah setelah masing-masing ditambah dengan tetesan serum anti-A, serum anti-B dan serum anti-AB!
7.      Lakukan terhadap beberapa teman kamu!
8.      Catatlah hasil percobaan pada table yang telah ditentukan!
9.      Untuk menentukan Hb ambil sampel darah dan letakkan pada kertas putih, lalu cocokkan warna yang sesuai.
10.  Untuk tekanan darah, menggunakan alat tensimeter.


VI.             HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
a.      Tabel Hasil Pengamatan Golongan Darah
No
Nama
Golongan Darah
Tekanan Darah
Hb
1
Agil Aditya Arba Saputra
AB
110/70
70
2
Akhmad Amir Syarifuddin
O
110/70
70
3
Barly Yusuf
A
100/80
60
4
Derin Desmeka Prasetya
O
120/90
70
5
Damar Milani
O
140/80
70
6
David Dhea Pradipta
B
110/80
70
7
Debby Debora Wieka Kristi
B
120/70
60
8
Dessiana Cahyaning Sukmajati
A
110/80
70
9
Desta Yulitasari
B
100/80
70
10
Diannisa Primusadi
B
110/70
70
11
Eka Kusuma Adianingrum
B
100/80
70
12
Evarizki Maurien
O
110/70
70
13
Hana Agustina Wirawan
A
130/100
60
14
Handy Razie Dharmawan
O
110/60
70
15
Hesti Prianggarani
B
110/70
60
16
Marchellia Monica
B
115/85
70
17
Miftakhul Munir
B
110/70
60
18
Muhammad Gilang Siswantoro
O
120/80
60
19
Nanda Maulidina
B
90/70
70
20
Nurulia Novita Sari
AB
100/80
60
21
Restu Maulana Azmi
AB
110/70
70
22
Reza Pradipta
A
110/70
70
23
Rinda Tri Nugraheni
O
120/70
60
24
Rio Setya Kusuma Aji
A
120/80
70
25
Rivenski Mia Abdini
A
110/70
60
26
Rizki Fitria Febriyanti
A
120/70
70
27
Septi Afriyani
O
110/90
60
28
Septian Dwi Cahyo
B
120/80
70
29
Winda Delia Adistia
A
120/70
60
30
Wisnu Wicaksono
B
120/80
70



b.      Pembahasan
Cara pengujian golongan darah adalah beberapa hal yang sudah tertera dalam cara kerja. Kemudian untuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan dengan ketentuan sebagai berikut :
·         Bila sample darah + zat anti A = menggumpal, berarti golongan darah A
·         Bila sample darah + zat anti B = menggumpal, maka golongan darah B
·         Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B =menggumpal, berarti golongan darah AB.
·         Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = tidak menggumpal, berarti golongan darah O
VII.          PERTANYAAN DAN JAWABAN
·         Pertanyaan
1.      Jelaskan prinsip dasar penggolongan darah system ABO pada manusia!
2.      Tentukan aglutinogen dan agglutinin yang dimiliki oleh golongan darah!
3.      Mengapa golongan darah O disebut donor universal,sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal? Jelaskan alasannya!
·         Jawaban
1.      Penggolongan darah yang didasarkan pada jenis aglutinogen dan agglutinin di dalam darah. Anglutinogen adalah antigen dalam eritrosit yang membuat sel pekat terhadap aglutinasi (penggumpalan darah).Aglutinin (antibodi) adalah substansi dalam plasma darah yang menyebabkan aglutinasi. 
2.      Aglutinogen dan agglutinin yang dimiliki oleh golongan darah  :
·         Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutinin- β dalam plasma darah.
·         Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinin- α dalam plasmadarah.
·         Golongan darah AB,yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A danB, dan plasma  darah tidak memiliki aglutinin.
·         Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan B, dan plasma darah memiliki aglutinin- α dan β.



3.      Golongan darah O disebut donor universal karena golongan darah O dapat memberikan darahnya kesemua golongan darah. Hal ini terjadi karenasel-sel golongan darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga sejumlah kecil dari darah ini dapat ditransfusikan kehampir setiap resipien tanpa terja direaksi aglutinasi dengan cepat.  Sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah dari semua golongan darah .Akan tetapi ,transfuse darah sebaiknya dilakukan antar golongan darah yang sama.

VIII.       KESIMPULAN
Golongan Darah
·         Bila sample darah + zat anti A = menggumpal, berarti golongan darah A
·         Bila sample darah + zat anti B = menggumpal, maka golongan darah B
·         Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = menggumpal, berarti golongan darah AB.
·         Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = tidak menggumpal, berarti golongan darah O

Hb Normal :
·         Bayi baru lahir            : 15.2 - 23.6 gr/dl
·         Anak usia 1-3 tahun   : 10.8 - 12.8 gr/dl
·         Anak usia 4-5 tahun   : 10.7 - 14.7 gr/dl
·         Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl
·         Dewasa (Pria)             : 13.2 - 17.3 gr/dl
·         Dewasa (Wanita)        : 11.7 - 15.5 gr/dl
Tekanan Darah
Berbagai faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah








IX.             DAFTAR PUSTAKA
  1. http://akiuniya.wordpress.com/2011/01/17/6/
  2. Kirana, Candra. 2006. BIOLOGI SMA/MA kelas XI Semester Gasal. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.
  3. Maryati, Sri. 2006. BIOLOGI SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.


0 komentar:

Posting Komentar